Baru-baru ini viral sosok Habib Muhammad Alex di sosial media dan status WhatsApp, banyak yang mengatakan jika memasang foto cucu dari Habib Husein Alhamid (brani) tersebut akan mendatangkan keberkahan dan maqbulnya doa.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, terima kasih kepada semua yang mengupload foto saya. Mudah-mudahan dapat barokah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,” kata Habib Muhammad Alex dari video Instagram @muhibbin_akhir_zaman.
Baca juga: Otto Hasibuan Menangis Saat Dengar Jawaban Jessica Kumala Wongso Soal Upaya Pembebasan: Sedih Saya
Profil Habib Muhammad Alex
Jadi, sebenarnya siapa itu Habib Muhammad Alex? dikutip dari berbagai sumber, berikut ini profilnya:
Nama Lengkap: Habib Muhammad (Alex) bin Muhammad Shodiq bin Al Arif Billah Al Habib Husein (Brani) bin Hadi Al Hamid
Cucu: Habib Husein Alhamid (brani)
Usia: 52 tahun
Usaha: Ekspor-Impor dari Desa Brani Kulon, Kecamatan Maron, Probolinggo
Pendidikan: Pernah berkuliah di IAIN Malang
Klarifikasi Sang Anak

Mengenai kabar tersebut membuat sang anak dari habib Muhammad Alex angkat bicara mengenai ayahnya itu.
“Iya benar. Foto itu benar adanya dan itu foto abah. Memang benar abah meminta agar fotonya diviralkan,” kata Sayyid Abu Bakar bin Muhammad Alex Alhamid, anak ketiga Habib Muhammad Alex, dikutip dari akun Instagram Habar Banua Kalimantan.
Dalam klarifikasi yang diberikan dalam video tersebut, Sayyid juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para pengguna media sosial yang telah dengan baik hati membagikan foto ayahnya.
“Terimakasih yang sudah pasang fotonya dan memviralkan, semoga semua berkah. Doakan abah sehat dan panjang umur,” katanya dia.
Baca juga: 5 Penyesalan Terbesar tentang Uang yang Dapat Dicegah di Umur 30-an
Hadist Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam
Dikutip dari bimbinganislam.com Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam menimpali dengan sabdanya ketika Ummu Salamah bercerita mengenai gereja yang mereka lihat di Habasyah bahwa di dalam gereja itu ada banyak gambar-gambar tokoh nasrani.
أُولَئِكَ قَوْمٌ إِذَا مَاتَ فِيهِمُ الْعَبْدُ الصَّالِحُ – أَوِ الرَّجُلُ الصَّالِحُ – بَنَوْا عَلَى قَبْرِهِ مَسْجِدًا ، وَصَوَّرُوا فِيهِ تِلْكَ الصُّوَرَ ، أُولَئِكَ شِرَارُ الْخَلْقِ عِنْدَ اللَّهِ
“Mereka adalah sekelompok masyarakat yang apabila ada orang soleh di antara mereka yang meninggal, maka mereka akan membangun masjid di dekat kuburannya dan menggambar wajah orang soleh itu. Merekalah makhluk paling jelek di hadapan Allah.” (HR. Bukhari, no. 434, Ahmad, no. 24984 dan lainnya)
Hadis di atas memberikan kita pelajaran yang sangat berharga, bahwa cara menghormati tokoh agama atau orang yang saleh, seperti yang dipraktikkan oleh orang-orang Nasrani, dengan menampilkan gambar dan foto mereka, dapat menjadi tindakan yang salah.
Hal ini dapat mengarah pada praktik kultus yang tidak diinginkan. Cara menghormati ulama atau tokoh adalah dengan mendoakan mereka dan menjalankan ajaran serta nasehat bimbingan yang mereka bawa.
Bukan dengan menggambar dan memajang foto mereka sebagai profil di medsos atau wallpaper di komputer, apalagi perbuatan tersebut tidak mendapatkan izin mereka.
Apakah mereka mau??? Ulama yang lurus akan menjawab, ‘tentu tidak’ dikutip dari bimbinganislam.com